motivasi belajar

Motivasi Belajar—Buat Siswa Tertantang
December 9, 2008


Kalau sudah tertantang, rasanya panas di dada. Harus bisa! Harus berhasil! Harus dapat skor tertinggi! Harus menang! Harus menguasi keterampilan itu! Harus…….! Timbul semangat baru untuk berupaya belajar lebih keras. Pernahkah guru Anda waktu di sekolah dulu membuat Anda merasa tertantang?

Begitulah, akan bergejolak rasa di dada setiap siswa yang merasa tertantang oleh pembelajaran seorang guru yang pandai melibatkan emosi siswa. Guru harus cerdas membuat seluruh siswanya merasa tertantang. Guru harus pandai memunculkan “rasa gatal”, “rasa tergelitik”, “rasa penasaran”, dan memicu siswa untuk berusaha berpikir kembali, mengutak-atik materi ajar dan tugas belajar dengan cara baru.

Berbagai langkah dapat dilakukan guru untuk membuat mereka merasa tertantang untuk bisa, tertantang untuk berhasil, tertantang untuk mendapat skor tertinggi, tertantang untuk menguasai suatu keterampilan, tertantang untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan oleh guru. Misalnya, guru dapat menyodorkan isu-isu yang bersifat kontroversi. Bisa juga dilakukan dengan


Motivasi Belajar—Koreksi dan Kembalikan Kertas Kerja Siswa Sesegera Mungkin
December 9, 2008


Feedback (umpan balik) merupakan suatu bagian penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Umpan balik sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa. Salah satu prinsip penggunaan umpan balik adalah: diberikan sesegera mungkin oleh guru kepada siswa. Jangan pernah menunda pemberian umpan balik!

Guru biasanya harus memberikan umpan balik terhadap tugas, latihan soal, PR, ulangan harian, perkembangan keterampilan sosial, upaya belajar, penguasaan suatu keterampilan, dsb, yang telah diupayakan oleh siswa. Untuk memberikan umpan balik, guru dapat melakukannya baik secara verbal maupun secara nonverbal. Umpan balik dapat bersifat reward misalnya, untuk proses pembelajaran maupun terhadap hasil belajar yang mereka lakukan/capai dengan baik. Bisa pula berupa kritikan yang bersifat membangun motivasi belajar dan perbaikan proses atau pencapaian hasil belajar tadi.


Motivasi Belajar—Sensitif dan Tanggap Terhadap Siswa yang Membutuhkan Bantuan
November 24, 2008

Guru merupakan sosok yang seharusnya pandai membaca keadaan di kelasnya saat pembelajaran sedang berlangsung. Guru yang baik akan bersifat sensitif terhadap kebutuhan siswa. Sangat mudah baginya untuk mengenali dan mengetahui apabila ada siswa yang memerlukan bantuan dalam kegiatan belajar mengajar.

Memang, sebagian siswa dengan gamblangnya dapat mengajukan pertanyaan atau meminta bantuan guru. Siswa-siswa demikian mempunyai keterampilan komunikasi yang baik. Mereka tidak pemalu, berani bertanya, dan terbuka dalam mengemukakan pendapat. Terhadap siswa yang seperti ini tidaklah terlalu menyulitkan guru untuk mengetahui apabila mereka memerlukan bantuan. Tetapi, terhadap siswa yang pemalu, pendiam, dan tidak terbiasa berkomunikasi dengan guru melalui pertanyaan-pertanyaan atau pengungkapan pendapat, guru haruslah peka. Guru harus bisa mengenali siswa yang membutuhkan bantuan dari gerak-gerik, atau mimik yang terekspresikan oleh mereka. Memang ini bukan perkara yang mudah. Tapi, setiap guru perlu mencatat bahwa ini adalah salah satu keterampilan yang harus dimilikinya


Motivasi Belajar—Jangan Memberikan Stigma Jelek Kepada Siswa
November 21, 200

Banyak guru tanpa sadar telah memberikan stigma jelek kepada sebagian siswa di kelas mereka. Memberikan stigma jelek sering dilakukan guru baik secara verbal maupun nonverbal. Stigma jelek secara verbal yang dilakukan oleh guru terhadap siswa tentu bisa ditangkap langsung oleh telinga siswa yang bersangkutan. Ini sangat-sangat tidak baik. Siswa yang disebut sebagai ‘pemalas’, ‘pengacau’, ‘tidak pintar’, ‘nakal’, ‘selalu memerlukan remidi’, ‘lambat paham’ atau cap-cap negatif lainnya akan membetuk citra diri seperti yang diberikan oleh guru. Stigma yang diberikan akan merusak motivasi belajar yang mungkin mereka miliki sebelumnya.Bila stigma negatif ini melekat pada siswa dan juga dianggap betul demikian adanya oleh teman-temannya, maka akan susah sekali untuk menghapusnya. Bisa saja motivasi belajar akan lenyap sama sekali. Mereka akan membenci guru yang bersangkutan.

Kadang-kadang guru juga memberikan stigma jelek kepada siswa secara nonverbal. Walaupun tidak sampai terlontar dari mulut guru saat pembelajaran di kelas, ini tetap tidak baik. Secara tidak sadar, bisa jadi oleh karena kesal atau marah, guru akan mengekspresikan stigma jelek tersebut lewat gerak-gerik, mimik, dan nada suaranya. Beberapa siswa yang peka akan merasakan itu dengan baik dan selanjutnya juga akan membentuk pencitraan negatif terhadap diri mereka seperti halnya pemberian stigma jelek secara verbal. Ujung-ujungnya juga sama, melemahkan bahkan memupus motivasi belajar mereka terhadap pembelajaran.

Setiap guru yang memahami pedagogik
suhadinet
· Suhadi
Seorang guru IPA SMP di suatu pelosok Kalimantan Selatan, yaitu SMP Negeri 4 Danau Panggang. Seorang lifelong learner, yang tak mau dihambat oleh rasa malu untuk memulai belajar sesuatu walaupun kata orang sudah terlambat dan tak mau dirintang oleh keterbatasan. Seorang pejuang (InsyaAllah), untuk menjadi seorang yang selalu berguna untuk orang lain, keluarga, dan diri sendiri.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More